Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Romeo dan Julia

Romeo dan Julia adalah tragedi karya William Shakespeare yang ditulis pada awal kariernya. Tragedi ini mengisahkan sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta, namun terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan. Romeo dan Julia merupakan salah satu karya Shakespeare yang paling terkenal, dan juga merupakan salah satu karyanya yang paling sering dipentaskan selain Hamlet dan Macbeth. Romeo dan Julia awalnya merupakan roman tragik pada zaman kuno. Cerita Romeo dan Julia dibuat berdasarkan cerita di Italia, yang diubah menjadi sajak dalam The Tragical History of Romeus and Julia oleh Arthur Brooke tahun 1562, dan diceritakan kembali dalam bentuk prosa pada Palace of Pleasure karya William Painter tahun 1582. Shakespeare meminjam ide dari keduanya, tetapi lebih mengembangkan karakter pendukung, terutama Mercutio dan Paris, untuk memperluas jalan cerita. Ditulis antara tahun 1591 hingga 1595, Romeo dan Julia pertama kali dipentaskan tahun 1597.

Pornografi

Di kota Korintius, pada masa Yunani kuno, pelacuran adalah industri utama kota itu. Lebih dari 1.000 wanita bekerja sebagai pelacur di kuil Aphrodite yang terletak di kota Porne. Tidak heran kota itu menjadi tujuan utama tempat hiburan para pelaut di masa itu. Di kemudian hari, kata Porne itu sendiri berarti pelacur dalam bahasa Yunani, dan dari kata inilah kita mengenal istilah Pornografi, yang berarti "gambar/tulisan pelacur"

Sebutir Pasir

Penakluk pertama Mount Everest, puncak tertinggi dunia di  Pegunungan Himalaya, Sir Edmund Hillary, pernah ditanya  wartawan apa yang paling ditakutinya dalam menjelajah alam.  Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang  curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan  gersang sekali pun! Lantas apa? "Sebutir pasir yang terselip di sela-sela jari kaki," kata Hillary. Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, "Sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki sering sekali menjadi awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakkan. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia harus ditandu."

Bertahan dalam Gelap

Saat menaklukkan daerah Siberia yang sering diliputi oleh  kegelapan selama berbulan-bulan, tentara Mongol memiliki  cara sederhana untuk bisa pulang ke markas melewati  kegelapan.  Di markas, para tentara Mongol meninggalkan anak-anak kuda,  dan saat pergi berperang mereka membawa serta kuda-kuda  betina. Setelah selesai melakukan penyerangan, tentara  Mongol akan melepas tali kekang dari kuda-kuda betina dan  mengikuti kuda-kuda itu pulang ke markas dituntun secara  insting.
Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air dan Nama Baik sedang  mengadakan perjalanan bersama-sama. Angin, biasa datang  terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat  di sini dan menendang debu di sana. Air berjalan dalam  bentuk seorang putri. Ia selalu membawa kendi ditangannya,  meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarya. Nama Baik  berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu. Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, "Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?"

Permen Bolong

Bisnis Clarence A. Crane sebenarnya adalah coklat, tetapi saat  musim panas, coklat cepat meleleh, dan bisnis Clarence terancam.  Demi mengamankan bisnisnya, saat musim panas Clarence membuat  dan menjual permen mint padat.  Untuk mencetaknya, ia menyewa seorang pembuat pil lokal, guna  mempress permen mintnya hingga berbentuk padat. Karena kesalahan  pada mesin pembuat pil, permen yang dihasilkan ternyata tidak  berbentuk bundar padat, melainkan berlubang di tengah seperti  cincin. Clarence menjual permen cincin itu dengan nama "Life  Savers", dan menjadi permen cincin pertama dan paling sukses  di dunia.  Sejak pertama kali muncul di tahun 1912 hingga tahun 1980,  permen paling laris di dunia ini diperkirakan telah terjual  30 Milyar keping, yang bila dijejerkan cukup untuk menjangkau  bumi-bulan hingga tiga kali. Di Indonesia, permen bolong seperti "Life Savers" diantaranya  adalah bermerk "Polo" yang punya semboyan : Permen bolong rasa  plong.