Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Adakah Yang Lebih?

Adakah yang lebih indah dari cinta, Jika ia berhias kasih sayang dan harap tanpa pamrih? Adakah yang lebih nestapa dari rindu, Jika ia bermahkota penantian atas satu hati? Adakah yang lebih malang dari punguk Yang bertapa siang dan malam Berharap rembulan akan datang? Adakah yang pilu dari debu, Yang tertiup angin tanpa mampu untuk melawan?

Bersamamu

Tiada yang dapat menghiburku Dari kehilanganmu Tiada yang dapat menghapus air mataku Dari kepergianmu Tiada yang mampu menoreh senyum di wajahku Dari asa yang kau berikan pada hatiku Tiada yang mampu menggelorakan semangat hidupku Yang telah hilang bersama sang waktu Selain dari hadirmu di sisiku Mengisi segenap jiwa dan raga Dengan indahnya masa yang berlalu Bersamamu

Biarkan Hujan Membawaku

Duch... Hujan-hujan deras gini jadi keingatan dulu... Pegen nulis puisi ah buat mengenang masa dulu... Check this out guys: Hujan selalu mengingatkanku Pada cinta yang pernah ada Antara diriku dan kekasihku dulu Kala dawai asmara berdentang dengan indahnya Hujan selalu membuatku terpaku Teringat masa-masa indah yang telah berlalu

Cangkir Mungil nan Cantik

Guys, cerita ini sungguh menyemangati gw dalam menghadapi kerasnya ombak kehidupan dan beratnya badai permasalahan yang menghantam. Moga bisa nambah semangat juga buat sobat sekalian. Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir.  "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar. Iniah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Kekuatan Terbesar

Baru inget nih sobat sekalian. Minggu kemarin pas gw ganti oli sepeda motor tua gw, gw lihat seorang bapak ama istrinya yang jualan gorengan di depan bengkel langganan gw. Waktu itu pas hujan deres banget dan anginnya ribut, sampe-sampe terpal atap warung pasutri itu hampir terbang. Duch, si bapak langsung nyuruh istrinya berteduh. Habis itu, seorang diri saja si bapak memegangi atap warung yang hampir terbang itu dengan sekuat tenaganya. Seluruh isi warungnya sudah basah semua terkena air hujan yang ditiup angin kencang. Duch, kasihan amat si bapak. Terus baru dua hari yang lalu juga gw liat seorang bapak penjual mie ayam, dengan ditunggui oleh istrinya yang menggendong anak mereka yang kayaknya sih umurnya baru 1 tahun. Tuh bapak padahal warungnya penuh. Banyak orang yang nunggu pesenan mereka di warung itu. Seorang diri dengan wajah penuh peluh, gw liat si bapak gag sedikit pun mengeluh atau mengaduh. Senyuman bapak itu tetap terukir di wajah tuanya, baik saat menyapa pembeli yang

Mawar Untuk Ibu

Sobat. Tadi ane habis buka-buka dokumen lama di kompie, terus nemu cerita ini di salah satu e-book yang lumayan lama udah gag ane buka. Coba deh, chekidot dulu... Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorag gadis kecil tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil itu,  "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."

I.B.U.

Kata yang begitu sederhana. Hanya terdiri dari tiga huruf I, B, dan U. Namun menyebutnya dikala ia tiada sungguh terasa membuncah di dada. Mengenangnya dikala ia jauh dari mata sungguh membuat kepala tertunduk. Mata ini terpejam mengingatnya. Satu nama yang selalu terkenang. Dialah awal dari kehidupan. Yang memberikan kita setetes airmata kebahagiaan. Menyunggingkan senyum di tengah kesedihan. Ibu, Dengan airmata terurai kutulis catatan ini. Untuk mengenangmu, satu hati yang selalu kurindu. Satu hati yang selalu kuinginkan dalam hidupku. Sebagai tempat berlabuh. Tempat mengurai segala keluh, kesah, lara, dan gundah. Sungguh tiada dua yang mampu menghadirkan cinta serupa, dengan apa yang telah kau persembahkan untuk anakmu.

Perasaan dan Logika

75% CEWEK DI DUNIA INI SEMUA NYA "BRENGSEK" & "PEMBOHONG" buat temen" cowok gue / sebangsa cowok . . Biar gak ke tipu ama cewek + patah hati/alar PACARAN ntu JANGAN PAKE HATI , MESTI PAKE OTAK . . . Hahhahaajinnk Duch... Ngebaca status terbaru temen gw tadi malem bikin dada ini berdegup kencang... Bener gag sih begitu faktanya?? Emank tu anak dapet darimana datanya?? Surveynya kapan?? Kemana aja?? Haduh.. Gag beres ni anak.. Sebenernya sih ni sob, kalo menurut gw, mungkin fakta yang kita lihat di lapangan emank begitu.. Tapi kenapa bisa ya?? Emanknya jaman sekarang udah jarang banget apa, cewe yg baek n bisa jd pasangan hidup yang paling sempurna buat para cowo?? Duch,, bisa barabai nih.. Apa kata dunia?? Nah, disini akan kita bahas. Kenapa pacaran ato menikah alias menjalin hubungan antara lawan jenis itu harus pake hati, n ga pake otak. Kenapa sih banyak orang yang katanya mencintai pasangannya sepenuh hati dan jiwa tiba-tiba saja bisa berubah jadi be

Surat dari Suami

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama- sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Padang dan menempati kembali kamar hotel yang sama saat mereka melalui masa honeymoon 30 tahun lalu.  Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya. Setelah check in di hotel di Padang, sang suami mendapati sebuah komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta.  Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut. 

Apa Batu Besar Anda?

Suatu hari, seorang ahli “Manajemen Waktu” berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya. Dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekira selusin batu berukuran segenggam tangan, dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples. Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?”  Semua siswanya serentak menjawab, “Sudah.” Kemudian dia berkata, “Benarkah?” 

Cara Umar bin Abdul Azis Mendidik Putranya

Dalam keletihan perjalanan dan kehabisan bekal makanan, Nabi Musa as bersama Khidhir singgah di sebuah perkampungan. Tapi tidak ada seorang pun di kampung itu yang berkenan menerimanya sebagai tamu yang berhak dijamu dan dihormati. Penduduk kampung pelit dan tidak mau memberi.  Dalam perjalanan, keduanya mendapati sebuah tembok miring yang hampir roboh. Nabi Musa dan Khidir merenovasi tembok miring itu hingga kembali berdiri kokoh. Nabi Musa sempat mengusulkan, “Jika kamu mau, niscaya kamu bisa mengambil upah untuk itu”. Pernyataan Nabi Musa menjadi batas perjanjian dan perpisahan keduanya. Namun sebelum keduanya berpisah, Khidhir menjelaskan pengalaman perjalanannya kepada Nabi Musa, hingga pada kisah tembok yang di kampung pelit itu.  “Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua. Sedang ayahnya adalah seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengel

Tentang Selingkuh (2)

Udah baca bagian pertama belom? Kalo belom baca gih! Klik aja disini . Pertanyaannya sekarang adalah: kenapa seseorang, baik itu laki-laki atau perempuan (khususnya nih kebanyakan yang kaum Adam) selingkuh dan mengkhianati pasangannya? Padahal jika kita lihat kehidupan mereka selama menjalin hubungan bersama sepertinya tidak ada kendala dan halangan yang mampu menyebabkan kejadian seperti itu? Apa masalahnya? Setelah melalui perenungan dan pertapaan panjang... Akhirnya ketemu juga jawabannya.

Tentang Selingkuh (1)

Hari minggu lalu aku sedang sendirian di rumah. Asyik juga sih bisa bersih-bersih rumah. Maklum, baru pindahan jadi masih berantakan. Sekitar jam 10.00 siang, telponku berdering. Ternyata yang menelpon adalah Mbak Nani, temanku saat masih tinggal di Jakarta. Kalau tidak salah sudah hampir satu tahun kami tidak bertemu. “Rae, apa kabar ?” tanya Mbak Nani dari seberang telpon.  “Baik banget, Mbak...udah lama nih nggak ketemu,” jawabku.  “Iya nih, jadi kangen. Siang ini aku mau mampir ke rumahmu. Ada di rumah, kan ?” “Ada, Mbak. Maen aja ke sini, kebetulan aku juga nggak ada teman nih. Lagi pada pergi semua,” jawabku.  “OK, sampai ketemu satu jam lagi…”

Mata Air yang Jernih

Seorang Muslim pada masa Rasulullah saw menjadikan Al Quran sebagai sumber mata air satu-satunya betapa pun saat itu telah ada peradaban Romawi dan Yunani, Persia dan India, China, bahkan Yahudi dan Nasrani di jantung Jazirah Arab. Mereka membaca Al Quran bukan dalam rangka kesenangan dan wawasan semata, melainkan untuk dilaksanakan. Sampai-sampai ketika seseorang masuk Islam serta merta ia meninggalkan dan menanggalkan masa lalunya yang bercorak jahili seraya berdiri di hadapan Islam dalam keadaan bagaikan baru saja dilahirkan oleh ibunya untuk segera mengenakan pakaian Islam. “ Dan pakaian takwa itulah yang baik. ” Ia tidak menginginkan selain ridha Allah.

Allah Tujuan Kami

Tugas, misi, bahkan tujuan dari penciptaan manusia adalah ibadah kepada Allah swt. “Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku." (QS.Adz-Dzaariyaat, 51: 56). Ibadah dengan segala maknanya yang utuh dan luas. Manusia tidak akan mampu mewujudkan kemanusiaan, kebahagiaan, kemerdekaan, dan kemuliaannya, melainkan dengan memurnikan pengabdian kepada Al-lah swt. Kemuliaan dirinya terletak pada kerendahannya kepada Tuhannya. Seorang Muslim adalah seorang hamba yang merdeka saat ia melantunkan, “ Hanya kepada Engkau kami mengabdi dan banya kepada Engkau kami memohon pertolongan. ” Ibadah memenuhi seluruh relung kehidupannya siang dan malam. Dia adalah hamba Allah di tengah malam dan siang hari. Dia adalah hamba dalam segala gerak dan diamnya. Dia adalah hamba Allah di masjid, di rumah, di lembaga, di pekerjaan, atau di jalan. Ke mana ia mengarah dan berjalan, ia menghadap Allah.

Allah Tempat Bergantung

Pernahkah Anda merasa begitu gundah? Kehilangan arah kemana langkah diayunkan? Lalu tiba-tiba segalanya menjadi kacau? Hampir semua orang pernah mengalami masa-masa sulit itu. Ibarat air laut, hidup ini kadang pasang naik, kadang pasang surut. Ibarat samudera luas, kadang gelombangnya bergulung-gulung, kadang ia berubah sangat tenang. Seperti juga roda yang selalu berputar, kadang hidup kita di atas, di lain waktu berpindah ke bawah. Bisa jadi kita menganggap itu semua hanya rutinitas hidup belaka. Ya, itu hanya rutinitas tak berarti bila kita memang tak bisa mencari arti di balik semua itu. Itu hanya mekanisme alam, yang tak menyimpan rahasia apa-apa, bila kita tidak mencari tahu rahasianya apa. Lalu, apa arti dan rahasia dari semua itu?

Penyejuk Cinta

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. Hamka Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. Hamka

Kata Terurai Jadi Laku

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekatnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya. Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi." Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka kemudian dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini kepadanya.

Malaikat Pelindung

Suatu ketika, ada seorang bayi yang sudah siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirim Hamba ke bumi. Tapi, hamba takut, hamba masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungi hamba di sana?" Tuhan pun menjawab, "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu." Si kecil bertanya lagi, "Tapi di sini, di surga ini, hamba tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuat hamba bahagia." Tuhan pun menjawab,

Tentang Waktu

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa  muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak  istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju  kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang  menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa  berarti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.

Pelajaran dari Sang Kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan, dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Semua kodok kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar- komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati. Akhirnya,

Newton & Apel

Cerita bahwa Isaac Newton kejatuhan apel saat memikirkan teori gravitasi adalah tidak benar. Yang benar adalah ia melihat apel jatuh dari pohon saat melihat bulan sabit di angkasa. Selanjutnya Isaac Newton berpikir, apakah tenaga yang menjaga bulan tetap di angkasa sama dengan tenaga yang menarik apel jatuh ke tanah? Dari inspirasi itu dimulai penelitiannya tentang gravitasi. Sumber:  http://belahanjiwa.webmage.com/motiv/009.html

Menciptakan Pola Pikir

Ketika teman saya sedang melewati gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung dengan makhluk-makhluk besar yang diikat oleh tali kecil pada kaki depan mereka. Gajah tidak rantai, juga tidak dikandang. Sudah jelas gajah bisa melepaskan diri kapan saja dari tali yang mengikat gajah tersebut. Teman saya bertanya ke pelatih yang ada didekatnya, kenapa hewan-hewan besar (gajah) itu tidak berusaha melarikan diri, padahal itu adalah sangat mudah untuk gajah lakukan. “Yah,” kata pelatih gajah, “ketika gajah-gajah itu masih sangat muda

Ibu

Ibu… Dikedinginan malam sunyi Terkenang aku akan pemergian mu Dibuai sejuta kenangan manis disiram segar Subur kasih penuh rindu mengiringi pemergianmu Ibu.. Sejuta keampunan kupinta darimu Buat penghapus dosa insan kerdil ini Buat menebus kekurangan melayani hayatmu Buat melunas hutang jiwa

Di Atas Sajadah Cinta

Penulis:  Habiburrahman El Shirazy KOTA KUFAH  terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Namun geliat hidup kota Kufah masih terasa. Di serambi masjid Kufah, seorang pemuda berdiri tegap menghadap kiblat. Kedua matanya memandang teguh ke tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hati dan seluruh gelegak jiwanya menyatu dengan Tuhan, Pencipta alam semesta. Orang-orang memanggilnya “Zahid” atau “Si Ahli Zuhud”, karena kezuhudannya meskipun ia masih muda. Dia dikenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan paling mencintai masjid di kota Kufah pada masanya. Sebagian besar waktunya ia habiskan di dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut ilmu pada ulama terkemuka kota Kufah. Saat itu masjid adalah pusat peradaban, pusat pendidikan, pusat informasi dan pusat perhatian.

I Love U SoMad

Penulis : Boim Lebon SUER. Somad bukan cowok yang masuk itungan. Di kelas 2 IPS 3 nyaris   nggak   dianggap. Orangnya lugu. Potongan rambutnya seadanya. Jangan-jangan dia motong rambut sendiri lagi? Pokoknya out of date banget, deh! Tapi anehnya kok ya aku nggak bisa menghilangkan bayangan Somad begitu aja. Aneh bin ajaib. Apa dia punya ilmu pelet sehingga aku jadi sering merhatiin dia? Eh, tapinya terus terang aku merhatiin cowok lugu itu diam-diam, karena kalo sampai ketahuan wah, bisa gempar sekolah ini! Bahkan seluruh sekolah di selatan Jakarta ini. Bayangin aja, aku kan pernah jadi finalis cogirl, terus pernah ikutan syuting sinetron, ya meskipun perannya nggak banyak tapi wajahku bisa dijadikan patokan kalo aku ini lumayan kece… bur got! Hehehe.

Antara Kansas dan Bogor, Ada Cinta Bersemi

Penulis : Gola Gong Grace menatapku dengan kesal dan marah. Wajah cantiknya menyiratkan ketidakrelaan. Gadis Menado yang setahun ini jadi pacarku, tiba tiba saja merasa seperti tersengat listrik, saat aku memberitahu akan mengisi  summer holiday  ke Bogor. “Bogor? You are so crazy!”  Grace terbelalak. “Mau apa kesana?! Kota macet seperti itu!” “Memangnya, kamu pernah kesana?” “Yah, lewat sajalah! Waktu itu aku ada pesta di Puncak! Lewat kota itulah! Macetnya minta ampun!” “Tapi, aku mesti ke Bogor!” “Aku heran saja! Bagaimana bisa? Kalau Bali, that’s okay! But, ini Bogor! Mimpi apa kamu semalam? Apa istimewanya Bogor?” “Aku ingin melihat negeriku, Honey.”

Kening Hitam

Penulis : Zaenal Radar T. Kau tentu pernah bertemu dengan lelaki berkening hitam. Hitam tidak secara keseluruhan, melainkan hanya pada bagian kening tengah atas di antara dua alis, persis dibawah ujung rambut bagian depan. Tepatnya, bagian kening yang digunakan untuk mencium sajadah setiap kali solat. Apa yang kau pikirkan ketika melihat lelaki berkening hitam seperti itu ? Tentu kau akan berkesimpulan, bahwa lelaki tersebut adalah lelaki yang alim, lelaki yang rajin mencium sajadah, lelaki yang tak pernah meninggalkan solat lima waktu, lelaki yang rajin bangun malam-malam untuk tahajud dikala orang lain molor di tempat tidur.

Be My Valentine

Penulis : El-Syifa “Tell me whom you love and I will tell you who you are             Will you be my valentine?” Meti meremas secarik kertas tanpa dosa di genggamannya. Tulisan cantiknya yang mengisi ruang kecil lembaran putih itu berkerunyut kusut. Valentine! Valentine! Huh! Kapan dia akan mendapat memo cinta seperti itu dari seorang pangeran impiannya? Seperti Rosa, seperti Pupuy, Lula, atau Sarah. Mereka semua sudah punya pacar dan segudang rencana  menjelang hari kemerdekaan cinta,  14 Februari itu. Bahkan, sejak minggu-minggu ini, sebelum angka-angka di kalender Januari menunjuk nilai tertinggi. Memang, di antara lima sekawan, bukan dia sendiri yang belum punya pacar. Pupuy dan Lula masih  sorangan wae

Suami Impian

Penulis : Asma Nadia “Apa lagi, Nirina?” Gadis dengan garis wajah oriental itu tak menjawab. Hanya menggoyang-goyangkan kakinya, resah. “Tak ada yang salah dengan perawakannya, kan?  Tidak seperti lelaki yang terakhir datang.” Nirina tersenyum. Pasti pikirannya melayang ke kejadian tujuh bulan lalu, ketika seorang lelaki datang melamar. Biyan, namanya. Kehadiran sosok tegap itu segera saja membawa kami pada pertengkaran sengit, ”Aku tidak bisa.” ”Kenapa?” kejarku cepat.

Please dong, Akh!

Penulis : Nova Ayu Maulita “Assalamu’alaikum, Ukhti!” suara melengking itu spontan membuatku mendongak. Tommy terlihat sumringah saat melihatku. “Apa kabar nih? Lama nggak ketemu. Jadi kangen!” Mulutku tercekat. Hari  gini  dia bilang kangen sama aku? Ugh. Rasanya aku ingin tenggelam ditelan bumi. Masalahnya saat itu aku tidak sendirian. Aku sedang bersama adik mentoringku. Masalahnya lagi, baru lima menit yang lalu aku mengisi mentoring tentang manajemen hati dan sikap. Nah, kalau sekarang aku disapa Tommy seperti itu kan jadi rumit. Bisa-bisa dikira aku punya skandal dengan ikhwan yang satu ini. “Iya, liburan kemana aja, Ukh? Cerita-cerita dong!” Tommy masih nyerocos tanpa merasa bersalah sama sekali. Sementara itu aku

Ketika Derita Mengabadikan Cinta

Oleh: Habiburrahman El Shirazy “Kini tiba saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr. Mamduh Hasan Al-Ganzouri . Beliau adalah Ketua Ikatan Dokter Kairo dan Dikrektur Rumah Sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf terkemuka di Timur Tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua mempelai. Kepada Professor dipersilahkan...” Suara pembawa acara walimatul urs itu menggema di seluruh ruangan resepsi pernikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di tepi sungai Nil, Kairo. Seluruh hadirin menanti dengan penasaran, apa kiranya yang akan disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-nanti mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan dengan kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering nongol di televisi itu. Sejurus kemudian, seorang laki-laki separuh baya berambut putih melangkah menuju podium. Langkahnya tegap. Air muka di wajahnya memancarkan wibawa. Ke