Langsung ke konten utama

Serangkai Adab Bersama Al Quran


Ketika membaca Al Quran, seorang Muslim perlu memperhatikan beberapa adab agar mendapatkan kesempurnaan pahala. Diantara adab itu adalah:
1.    Membaca dalam keadaan suci, dengan duduk yang sopan dan tenang
Ketika membaca Al Quran, kita dianjurkan dalam keadaan suci. Ali bin Abi Thalib pernah memberikan perbandingan antara mereka yang membaca Al Quran dalam keadaan bersuci dan tidak. Ia mengatakan, "Barangsiapa yag membaca Al Quran dalam keadaan berdiri saat shalat, baginya setiap huruf 100 kebaikan. Barangsiapa membacanya sambil duduk dalam shalat, baginya setiap huruf 50 kebaikan. Barangsiapa yang membacanya di luar shalat dalam keadaan berwudhu, baginya 25 kebaikan. Barangsiapa yang membacanya tanpa wudhu, baginya 10 kebaikan." (Ihya Ulumuddin I/275. Atsar ini tanpa catatan dari Imam al Iraq).
2.    Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat yang dibaca
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang membaca Al Quran (khatam) kuran dari tiga hari, berarti dia tidak memahami,” (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan).
Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al Quran sehari semalam, dengan dasar Hadis di atas. Rasulullah telah memerintahkan Abdullah bin Amr untuk mengkhatamkan Al Quran setiap pekan atau tujuh hari (HR Bukhari dan Muslim). Hal ini juga dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit. Mereka mengkhatamkan Al Quran sekali dalam seminggu.
3.    Membaca Al Quran dengan khusyuk, dengan menangis, karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa dan perasaan
Allah menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, ”Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk,” (QS Al Israa: 109). Namun demikian tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura menangis dengan tangisan yang dibuat-buat.
4.    Membaguskan suara ketika membacanya
Rasulullah bersabda, “Hiasilah Al Quran dengan suaramu,” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim). Dalam hadis lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al Quran,” (HR Bukhari dan Muslim). Maksud hadis ini adalah membaca Al Quran dengan susunan bacaan yang jelas dan makhraj huruf yang jelas, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Seseorang tidak perlu melenggak-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
5.    Membaca Al Quran dimulai dengan isti’adzah
Allah berfirman, “Dan bila kamu akan membaca Al Quran, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk,” (QS An Nahl: 98).
6.    Membaca Al Quran dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat
Ketika membaca Al Quran, tidak perlu membacanya dengan suara terlalu keras atau di tempat yang banyak orang sehingga mengganggu ibadah orang lain. Bacalah dengan suara lirih secara khusyuk. Rasulullah bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabb-nya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al Quran),” (HR Abu Dawud, Nasa’I, Baihaqi, dan Hakim).

Sumber: Sabili No. 06 TH. XV 4 Oktober 2007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umar bin Khattab Menebas Kepala seorang Muslim

Hari itu Madinah gempar. Apa pasal? Mereka mendengar Umar bin Khattab ra. menebas kepala seorang muslim yang mengadukan perkara kepadanya. Tentu saja para sahabat banyak yang menyayangkan keputusan Umar ra. yang nampak gegabah dan “berdosa”–sebab membunuh seorang muslim dosanya sangatlah besar. Seperti disebutkan dalam hadis rasulullah SAW: Dari Ibnu Mas’ud rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Buat Apa sih LKMM itu? Nggak Penting Banget!

Buat sahabat semua, baik yang pro ataupun kontra dengan pendapat Ane. Ane terbuka aja. Ini adalah negara bebas. Kita bebas untuk berpendapat seperti yang dijamin oleh UUD 1945 (Pasal 28, Pasal 28A, Pasal 28C, Pasal 28D Ayat 1 dan 2, Pasal 28E Ayat 2 dan 3, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I ayat 1,2,4 dan 5, serta pasal 28J) selama jangan asal bunyi dan tanpa dalil. Ane memberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih jauh. Silahkan comment aja di  blog Ane , e-mail Ane , atau  Wall FB Ane disana juga ada nomor kontak Ane yang bisa dihubungi. OK? *** Satu bulan terakhir ini adalah masa-masa gejolak pergolakan keimanan Ane di perantauan. Ada dua hal bertentangan yang amat sangat mengganggu pikiran Ane dan mungkin juga Mahasiswa MIPA 2010 lainnya. Sebuah acara yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (yang katanya suatu badan yang demokratis) untuk para Mahasiswa baru 2010, yang (katanya) akan menjadi hal yang berguna buat masa depan para Mahasiswa baru.

30 Fakta Menarik Tentang Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris itu menyenangkan, lho, Sobat. Apalagi jika Sobat mengenali fakta-fakta menarik yang terdapat dalam bahasa Inggris yang saat ini sudah menjadi bahasa dunia. Apa saja fakta-fakta itu? Mari kita simak. [PERHATIAN!] fakta-fakta berikut ini tidak berurutan.. 1.     Abjad yang paling sering digunakan adalah “e”. 2.     Huruf vokal yang paling sering digunakan adalah “e”. Yang kedua adalah “a”. 3.     Huruf konsonan yang paling sering digunakan adalah “r” . Yang kedua adalah “t”.The most common consonant in English is "r", followed by "t". 4.     Setiap suku kata dalam bahasa inggris harus memiliki huruf vokal (bunyi). Namun tidak semua suku kata mengandung huruf mati (konsonan). 5.     Hanya ada dua kata dalam bahasa Inggris yang digunakan saat ini yang memiliki akhiran “-gry”, yaitu “hungry” (lapar) dan “angry” (marah).