Beberapa hari ini banyak sekali
pesan masuk dan kabar berita yang kurang enak didengar sampai ke telinga saya.
Kebanyakan isinya adalah komplain dari berbagai pihak (khususnya senior, alumni
dan dosen di kampus) terhadap etika berinteraksi dari sebagian besar mahasiswa
yang ada di kampus. Dalam hal ini saya merasa perlu memberitahukan 5 etika
penting dalam berinteraksi antara mahasiswa dengan dosen dan senior, terutama yang pernah saya dapat dari sekolah saya di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir
Selatan.
5 etika tersebut selalu
ditekankan oleh para guru dan staf di SMA saya, karena benar ternyata bahwa
kelima hal tersebutlah yang akhirnya membawa saya dan teman-teman menjadi
orang-orang yang dihargai di lingkungan sekitar dan juga dihargai oleh
orang-orang yang lebih tua, karena kami benar-benar memiliki etika dan moral
yang baik dalam berinteraksi kepada sesama manusia khususnya orang yang lebih
tua. Kelima etika tersebut:
1.
Senyum
Siapa sih yang tidak suka
dengan orang yang murah senyum? Orang yang murah senyum itu biasanya banyak
temannya (asal jangan orang gila, hehehe). Senyum itu juga menjadi sunnah dalam
agama Islam. Bukankah nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang intinya bahwa
senyum itu termasuk ibadah? Orang yang rajin senyum itu terlihat ramah dan
menawan. Juga penelitian terakhir menyebutkan bahwa ketika manusia tersenyum,
otot-otot wajah yang digunakan untuk tersenyum itu jauh lebih sedikit daripada otot-otot
wajah yang digunakan untuk merengut. So, kenapa tidak senyum saja dari
sekarang? Tersenyumlah kepada setiap orang yang Anda temui di kampus, terlebih
lagi terhadap dosen dan staf kampus. Jangan tersinggung ketika Anda tidak
mendapat respon positif atau senyuman balik, tapi berbesar hatilah dan tetaplah
tersenyum.
2.
Salam
Salam dalam bahasa arab artinya
keselamatan. Di dalam agama Islam, ucapan salam: Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh berarti “semoga keselamatan atasmu, beserta rahmat
Allah dan keberkahan dari-Nya”. Hebat sekali bukan? Satu ucapan salam saja
sudah mengandung tiga do’a sekaligus. Salam merupakan do’a yang tidak kita
sadari akan membawa kita menjadi orang yang lebih baik. Kenapa? Sebab ketika
kita mendo’akan orang lain, secara tidak langsung kita juga mendo’akan diri
kita. Dan lagi, orang yang mengucap salam selalu pasti akan mendapat balasan:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, yang artinya “keselamatan juga
atasmu, beserta rahmat Allah dan keberkahan dari-Nya”. Indah sekali bukan agama
ini? So, dari sekarang cobalah ucapkan salam, khususnya ketika Anda memasuki
ruangan, keluar dari ruangan, memulai pertemuan, mengakhiri pertemuan, dan
sebagainya. Terlebih lagi terhadap orang yang sudah dekat dengan kita, jangan
segan untuk mengucapkan salam, seraya mendo’akan orang tersebut sekaligus
berharap kebaikan dari jawaban salamnya.
3.
Sapa
Ini adalah hal yang sudah
hilang dari banyak sekali mahasiswa, siswa, terlebih lagi pemuda-pemudi Indonesia
masa kini. Padahal pada zaman dulu, Indonesia khususnya dan negara-negara di
Asia pada umumnya, terkenal dengan keramah-tamahannya karena penduduknya senang
sekali saling menyapa satu sama lain. Bahkan dengan orang yang tidak kenal
sekalipun, orang Indonesia itu (dulu) saling menyapa. Dengan orang yang tidak
kenal, ketika kita menyapa mereka setidaknya kita akan meninggalkan bekas dan
tanda tanya di benak mereka: “Siapa orang ini? Kenapa dia menyapa saya?”. Tentu
setelah muncul pertanyaan yang seperti itu, semakin sering kita menyapa dia
tentu akan bertambah interaksi yang diawali dengan perkenalan. So, menyapalah
terhadap sesama, apalagi di kampus. Di kampus itu tentu saja tidak ada lagi
orang yang tidak kita kenal, karena semua penghuni kampus menurut saya adalah
keluarga. Kenapa kita tidak saling menyapa dengan keluarga?
4.
Sopan
Orang sopan disayang orang di
sekitarnya. Kesopanan (disamping kejujuran) itu adalah modal penting bagi para
pekerja, bagi mahasiswa, dan orang–orang yang secara tidak sengaja berada
bagian paling bawah rantai makanan (atau kasta terendah hirarki kemanusiaan?). Orang
yang sopan pasti disukai oleh orang lain, karena mereka menghargai orang lain
sebagai mana mereka ingin dihargai oleh orang lain. Orang yang santun itu enak
dilihat gerak-gerik dan tindak tanduknya.
5.
Santun
Jika sopan adalah perilaku,
santun berkenaan dengan perbuatan. Menghilangkan kata-kata yang bersifat
mengumpat, menghina, mencaci-maki dan lain sebagainya merupakan bagian dari
kesantunan. Orang yang santun akan senang orang lain berada di dekatnya, karena
orang merasa nyaman, tidak terancam oleh mulutnya dapat melukai hati orang di
sekitarnya.
iTu saja sebenarnya modal etika
berinteraksi dengan sesama manusia, agar kita menjadi orang yang bermartabat,
berwibawa dan dihargai orang lain. Untuk pembahasan yang lebih rinci mengenai
kesopanan dan kesantunan akan dibahas dalam postingan berikutnya. Selamat
mencoba, sobat!
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.