Langsung ke konten utama

Masih Adakah Esok?

Lagi sendirian di ruang kuliah (padahal dosennya ada, temen-temen juga asyik nyimak "dongeng" dari beliau. Tapi daku-nya aja yang males, eh, malah terinspirasi menulis puisi, coz "DOI" gag ada masuk kuliah sore ini)...

Checkidot::

Hati ini nestapa
Hancur berkeping-keping
Luluh lantak bersisa puing-puing
Terserak terhambur bagaikan debu
Dengan luka yang menyayat pilu

Hari ini kau tak ada
Tak kulihat sosokmu dimanapun jua
Padahal aku ingin sekali bersua
Aduh...
Pening mata ini berkeliling menyapu penjuru
Berharap bayang dirimu akan tertangkap ujung mataku

Tapi kau tiada
Menorehkan segores luka dalam dada
Membuat hati ini menangis menghiba
Menginginkan dirimu hingga ke ujung dunia

Hari ini, esok dan seterusnya
Masih adakah sisa hidupku
Untuk memandang wajahmu?

Wajah teduh penuh pesona
Yang menyihir hati ini dengan sejuta cinta
Mata tirus yang menyejukkan jiwa
Manakala kutatap jauh ke dalam sana

Masihkah sang waktu 'kan memihakku?
Jika hari ini kita tidak bertemu
Akankah ada harapan untuk bersua denganmu
Di hari esok
atau lain waktu?


Ruang 2.7 Gedung 3 Lantai 2
Selasa, 5 April 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umar bin Khattab Menebas Kepala seorang Muslim

Hari itu Madinah gempar. Apa pasal? Mereka mendengar Umar bin Khattab ra. menebas kepala seorang muslim yang mengadukan perkara kepadanya. Tentu saja para sahabat banyak yang menyayangkan keputusan Umar ra. yang nampak gegabah dan “berdosa”–sebab membunuh seorang muslim dosanya sangatlah besar. Seperti disebutkan dalam hadis rasulullah SAW: Dari Ibnu Mas’ud rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Buat Apa sih LKMM itu? Nggak Penting Banget!

Buat sahabat semua, baik yang pro ataupun kontra dengan pendapat Ane. Ane terbuka aja. Ini adalah negara bebas. Kita bebas untuk berpendapat seperti yang dijamin oleh UUD 1945 (Pasal 28, Pasal 28A, Pasal 28C, Pasal 28D Ayat 1 dan 2, Pasal 28E Ayat 2 dan 3, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I ayat 1,2,4 dan 5, serta pasal 28J) selama jangan asal bunyi dan tanpa dalil. Ane memberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih jauh. Silahkan comment aja di  blog Ane , e-mail Ane , atau  Wall FB Ane disana juga ada nomor kontak Ane yang bisa dihubungi. OK? *** Satu bulan terakhir ini adalah masa-masa gejolak pergolakan keimanan Ane di perantauan. Ada dua hal bertentangan yang amat sangat mengganggu pikiran Ane dan mungkin juga Mahasiswa MIPA 2010 lainnya. Sebuah acara yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (yang katanya suatu badan yang demokratis) untuk para Mahasiswa baru 2010, yang (katanya) akan menjadi hal yang berguna buat masa depan para Mahasiswa baru.

Aku Malu Jadi Orang Indonesia

Sebenarnya note ini sudah lama sekali ditulisnya, kira-kira sejak sebelum Ujian Nasional. Kala itu kalau tidak salah ada begitu banyak berita tentang korupsi para pejabat negara di Televisi. Entah apa yang ada di pikiran Ane saat itu. Tapi yang pastinya note ini tertuang dengan berbagai macam campuran rasa di dalam dada: sedih, kesal, marah, berang, muak, kasihan, de-el-el, de-es-be, de-es-te. So, chekidot. Aku malu jadi orang Indonesia yang suka menjilat Aku malu jadi orang Indonesia yang suka korupsi Aku malu jadi orang Indonesia yang suka mencuri Aku malu jadi orang Indonesia yang suka maling tapi teriak maling Aku malu jadi orang Indonesia yang suka bicara tapi sedikit bertindak Aku malu jadi orang Indonesia yang suka menghayal tapi tidak pernah bergerak