Coba perhatikan sekitar Anda. Pernahkah Sobat sekalian menemui orang-orang tua dengan banyak anak dan cucu, tapi mengalami kenyataan hidup yang menyakitkan? Taraf kehidupan mereka rendah, anak-anak dan cucu-cucu mereka pun tidak ada yang bisa membantu penghidupan orang tuanya karena mereka sendiri juga taraf hidupnya rendah. Pasti pernah! Sekarang lagi musim tuh di televisi tayangan-tayangan yang kayak begitu. Sebutin aja kayak Orang Pinggiran di Trans7, Catatan Si Olga di ANTV, atau Andai Aku Menjadi di Trans TV. Banyak kan, cerita-cerita tentang orang-orang yang susah sekali hidupnya, yang cukup untuk membuat Sobat mengurai airmata? Memang itu hanya di TV. Tapi bukankah hal seperti itu adalah kisah nyata?
Saya tidak ingin menghakimi bahwa acara tersebut salah, ataukah orang-orang tua itu salah. Tapi saya ingin mengajak Sobat sekalian untuk mengoreksi diri, tentang penyebab-penyebab kesusahan yang melanda kita, sehingga kita tidak sampai mengalami hidup seperti mereka. Dan akan lebih baik lagi jika nantinya kita bisa membantu mereka untuk mengatasi permasalahan-permasalahan hidup mereka.Sobat, hal ini, tentang kesusahan hidup di masa tua, sebenarnya sudah diperingatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang Dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (QS. Al-Baqarah, 2:266)
Perumpamaan kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai itu, ya mungkin adalah usaha atau sumber penghasilan yang kita miliki saat ini. Kebun kurma dan anggur, kalau di bawahnya mengalir sungai-sungai, pastilah merupakan kebun yang amat subur, karena kebutuhan nutrisi pohon-pohonnya terpenuhi dengan baik. Itulah perumpamaan usaha yang sedang maju-majunya, sedang pesat-pesatnya. Banyak proyek, tender dimana-mana, buka cabang dimana-mana. Investor-investor berdatangan untuk menanamkan modal. Jumlah karyawannya ribuan.
Tapi ketika datang masa tua kita, datanglah angin yang mengandung api, lalu terbakarlah kebun-kebun usaha kita. Hilang, lenyaplah sumber penghasilan kita.
Tidak ada angin, tidak ada hujan, tahu-tahu usaha kita hancur. Tender-tender gagal, karyawan-karyawan banyak yang di-PHK, pabrik-pabrik, cabang-cabang ditutup. Rumah tinggal gubuk atau kontrakan. Atau tinggal di kolong jembatan. Tidak ada jaminan hari esok. Masa depan suram. Adakah dari Sobat sekalian yang mau mengalami kehidupan yang seperti itu? Tentu tidak, kan? Lalu jika sudah seperti itu kehidupan kita, apakah kita akan jadi kriminal? Jadi preman pasar, copet, jambret, maling, rampok, karena keadaan kita yang amat susah? Banyak bukan, saat ini orang-orang yang mengaku melakukan tindak kriminal karena kepepet uang? Anak-istri belum makan, kontrakan belum kebayar, hutang numpuk. Gimana, nih?
Dari itu pula, Allah memberi kita solusi buat masalah ini. Tidak mungkin kan, kalau Allah SWT, Yang Maha Kuasa atas segala-galanya di alam semesta ini, memberi kita masalah tanpa ada solusi? Di dua ayat berikutnya, Dia Yang Maha Kaya berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui."
(QS. Al-Baqarah, 2:267-268)
Ayo. Mulai sekarang, jangan lagi pelit-pelit beramal dan bersedekah. Tidaklah rugi orang yang bersedekah. Memberi itu selalu lah lebih baik. Bukankah dengan bersedekah kita telah menolong orang lain? Dan seperti hukum karma berlaku, kejahatan akan berbuah kejahata, dan kebaikan akan berbuah kebaikan. Kenapa tidak kita mulai menanam kebaikan untuk masa tua kita? Agar anak dan cucu kita bisa memiliki masa depan yang cerah. Agar kehidupan kita makmur sejahtera hingga kita kembali menghadap-Nya?
Mari kita berdo'a. Agar kita semua tidak menjadi orang yang kikir, melainkan menjadi orang yang gemar memberi. Dan juga agar di masa tua nanti kita bisa hidup tenang dikelilingi oleh anak-cucu kita yang bahagia hidupnya. Semoga Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, selalu melimpahkan rahmat dan taufiq kepada kita semua.
Banjarbaru, 22 Oktober 2012
Ayo. Mulai sekarang, jangan lagi pelit-pelit beramal dan bersedekah. Tidaklah rugi orang yang bersedekah. Memberi itu selalu lah lebih baik. Bukankah dengan bersedekah kita telah menolong orang lain? Dan seperti hukum karma berlaku, kejahatan akan berbuah kejahata, dan kebaikan akan berbuah kebaikan. Kenapa tidak kita mulai menanam kebaikan untuk masa tua kita? Agar anak dan cucu kita bisa memiliki masa depan yang cerah. Agar kehidupan kita makmur sejahtera hingga kita kembali menghadap-Nya?
Mari kita berdo'a. Agar kita semua tidak menjadi orang yang kikir, melainkan menjadi orang yang gemar memberi. Dan juga agar di masa tua nanti kita bisa hidup tenang dikelilingi oleh anak-cucu kita yang bahagia hidupnya. Semoga Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, selalu melimpahkan rahmat dan taufiq kepada kita semua.
Banjarbaru, 22 Oktober 2012
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.