Alhamdulillah ketemu lagi dengan tulisan Ane, yang semoga sobat semua tidak bosan membacanya.
Kreatifitas |
Sungguh menarik sekali jawaban dari beberapa teman yang mencoba menjawab pertanyaan di atas. Berikut ini saya coba rangkumkan hasil jawaban dari teman-teman: Dhimas, Sofyan, kak Rosidah, dan Ane sendiri:
Proses berpikir kreatif sebenarnya dimulai dari adanya masalah. Tidak perlu jauh-jauh mencari masalah karena sebenarnya di diri kita sendiri ini sudah banyak masalah. Ketika ada masalah, jangan didiamkan. Nah, bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah itu dapat menunjukkan tingkat kreatifitas Anda. Semakin berbeda, efektif dan mudah maka semakin kreatif Anda.
Orang yang kurang kreatif adalah orang yang kurang berani mencoba. Jadi, untuk menjadi kreatif, beranilah mencoba. Sehingga kita memiliki banyak pengalaman untuk proses berpikir kedepannya. Ketika Anda mendapatkan masalah, cobalah dulu untuk memikirkan solusinya. Beberapa masalah mungkin sama dengan masalah orang lain, tapi apakah kita harus menyelesaikannya dengan cara yang sama dengan orang lain, atau mungkin ada cara lain yang lebih efisien dan praktis?
Kebanyakan hasil kreatifitas manusia dihasilkan dari proses pengamatan-perenungan-imajinasi dari suatu masalah. Contohnya: jika saja Sir Isaac Newton tidak mengamati dan merenungkan penyebab buah Apel jatuh dari atas pohon menimpa kepalanya, maka mungkin saat ini kita tidak mengenal hukum gravitasi, atau malah mengenalnya dari orang lain, bukan Isaac Newton. Atau jika dahulu orang tidak merasa kesulitan membawa barang, dan tidak ada orang yang berimajinasi membuat roda, mungkin kita tidak akan mengenal sepeda, sepeda motor, mobil, truk, dan kendaraan-kendaraan beroda lainnya.
Atau jika saja Thomas Alva Edison tidak memiliki imajinasi tentang bola lampu, kita tidak mungkin akan mengenal bola lampu. Lalu bagaimana dengan Alexander Graham Bell, seorang yang bisu-tuli, malah menemukan telepon? Bagaimana seorang Beethoven yang ketika telinganya sudah tidak mampu mendengar lagi malah menghasilkan berbagai mahakarya yang sampai saat ini diperdengarkan di berbagai belahan dunia? Dan tahukah Anda bahwa ternyata correction pen yang kita kenal sekarang (lebih dikenal dengan Type-X – tip-‘ek).
Semua orang-orang besar di atas adalah orang-orang yang kreatif dan imajinatif. Selain itu, mereka juga tidak takut mencoba mengatasi masalah yang ada di kehidupan mereka. I-MA-JI-NA-SI (dibaca dengan nada seperti saat Spongebob meyakinkan Squidward tentang apa yang bisa mereka lakukan dengan sebuah kotak kosong J). Satu kata itu saja sudah cukup untuk memulai proses berpikir kreatif.
Sedangkan untuk tindak lanjutnya, kreatifitas era modern ini cukup sederhana. Menghasilkan suatu inovasi meskipun hanya dengan ATM–Amati-Tiru-Modifikasi, Sobat sudah bisa dibilang sebagai orang yang kreatif. Nah, proses mengamati inilah yang sebagian kita jarang lakukan. Seorang dosen saya dalam salah satu perkuliahannya pernah mengatakan: “seorang programmer sejati, ketika dia melihat suatu aplikasi matang (sudah siap pakai) tidak bertanya-tanya tentang cara penggunaan aplikasi itu. Tapi dia akan bertanya-tanya: ‘aplikasi ini dibuat dengan bahasa apa? Algoritmanya bagaimana? Berapa lama membuatnya? Kira-kira apa saja plug-in dan kode yang saya perlukan untuk membuat aplikasi seperti ini?’ Dan lain sebagainya.” Itu adalah salah satu cara berpikir kreatif secara ATM.
Rasa ingin tahu yang besar, kemauan untuk mengamati, serta imajinasi liar adalah syarat-syarat untuk berpikir kreatif. Dengan mengembangkan ketiga hal di atas, Sobat semua bisa kreatif di segala bidang: pemrograman, produksi, wirausaha, kepegawaian, bahkan seorang comedian juga memerlukan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan itu.
Jika semua dari kita bisa berusaha berpikir kreatif, tentu tak terhitung banyaknya mahasiswa dan pelajar di negeri ini yang tidak lagi mengharapkan dirinya menjadi pegawai negeri dengan gaji tetap dan pekerjaan yang itu-itu saja setiap hari. Jika para guru mampu mendidik murid-muridnya untuk berpikir kreatif, tak terhitung lagi banyaknya manusia-manusia cerdas di negeri ini yang mampu menjalankan pemerintahan yang inovatif dan maju. Jika semakin banyak manusia-manusia Indonesia ini yang kreatif, coba Sobat bayangkan bagaimana majunya negeri ini nanti?
Banjarbaru, 29 April 2013
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.