Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
...
(Ruth Sahanaya)
Masih ingat lagu Bunda Uthe yang itu? Duch, lagu itu begitu menggetarkan hati saat mendengarkannya. Sering terlintas bayangan tentang kepingan-kepingan puzzle masa lalu yang sebagian begitu suram, sebagian juga justru begitu menyenangkan.
Sobat. Hidup yang kita jalani ini terbagi kedalam tiga bagian. Bagian pertama adalah hari kemarin (masa lalu). Bagian kedua adalah hari ini (masa kini). Dan yang terakhir adalah hari esok (masa depan). Semuanya pasti pernah kita jalani dan kita hadapi. Tidak ada orang yang hanya menghidupkan masa lalunya. Tidak jua ada orang yang
hanya memiliki hari ini saja. Pun jua tidak ada orang yang hanya hidup di masa depan. Semua orang pasti menjalani ketiganya.
Hari kemarin (masa lalu) bagi setiap orang itu berbeda. Beberapa memiliki masa lalu yang kelam. Yang teramat sakit bila diingat namun juga begitu sulit untuk dilupakan. Sebagian kita juga memiliki masa lalu yang indah. Begitu nikmat untuk dikenang, juga takkan pernah bisa merelakannya untuk dilupakan begitu saja. Namun ada juga yang memiliki masa lalu yang biasa-biasa saja. Baginya, kemarin, hari ini, dan esok adalah sama saja. Tidak ada beda, indah ataupun susah sama saja.
Hari ini, masa kini, yang kita jalani saat ini, pun bisa sama saja dengan masa lalu kita, bisa pula berbeda. Bisa kelam, buram, bagaikan malam tanpa bulan dan bintang. Dapat pula indah menawan seindah pualam. Ada orang-orang yang ingin menyerah di hari ini karena sedemikian berat dirasanya untuk menjalani. Ada pula yang tak ingin meninggalkan hari ini karena dirasanya begitu indah. Hari ini mungkin lebih baik dari kemarin. Namun tidak menutup kemungkinan hari ini akan lebih buruk dari kemarin.
Sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tiada gambaran tentangnya. Tidak ada yang dapat memastikan apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Tidak ada yang tahu ia akan jadi apa, dengan keadaan yang bagaimana, dan apa yang akan diraihnya di masa yang akan datang. Seseorang boleh saja punya gambaran dan impian tentang masa depan. Tapi semua itu belum tentu bisa terjadi sebelum dijalani.
Sobat.
Hari kemarin adalah pelajaran untuk kehidupan kita hari ini. Dan hari ini adalah pengalaman untuk kesuksesan hidup di hari esok. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah satu kesatuan dengan korelasi yang tidak dapat dipisahkan. Ketiganya merupakan fase kehidupan yang akan kita jalani hingga kita semua mendapatkan titel tertinggi dan terakhir, yaitu Alm. (almarhum). Tapi bahkan saat kita sudah almarhum pun, ketiganya akan berkorelasi membentuk satuan amal kehidupan masa lalu kita di dunia. Untuk kemudian ditentukan keadaannya di kuburan, dan dimasukkan mana kita setelah penghisaban: Surga atau Neraka Jahannam (na'udzubillahi min dzalik).
Sobat.
Yang paling penting adalah jadikan masa lalu itu sebagai pelajaran untuk kehidupan kita di masa kini. Buatlah perubahan positif dalam hidup kita sekarang jika masa lalu yang begitu kelam telah menyiksa kehidupan kita yang silam. Masa lalu yang mengenaskan bukanlah untuk dikenang sebagai keterpurukan. Tapi jadikanlah ia sebagai pemacu semangat untuk selalu berprestasi dan mengoreksi diri. Janganlah terlalu lama bertengger di masa lalu karena ia bukanlah kehidupan kita sekarang. Menyesali masa lalu yang buruk tanpa berusaha memperbaiki diri di masa sekarang adalah omong kosong belaka. Jadikan ia sebagai pelajaran berharga dalam setiap desah nafas kehidupan.
Hari ini pun sobat, adalah pelajaran bagi hari esok dan masa yang akan datang. Jika apa yang kita peroleh hari ini adalah keteledoran, keburukan, dan kehancuran, maka di masa depan kita harus bisa memperbaikinya. Jika di hari ini kita jatuh, di masa mendatang kita harus bangkit dari keterpurukan. Jika di hari ini kita melakukan begitu banyak kesalahan, segeralah introspeksi diri dan berusaha untuk merenovasinya di masa yang akan datang.
Terakhir untukmu, Sobat.
Sungguh mulia perkataan nabi kita Muhammad SAW:
"Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, sungguh ia termasuk orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemari, sungguh ia adalah orang yang celaka."
Begitulah Rasulullah SAW memotivasi kita untuk selalu memperbaiki diri. Jangan pernah lupa untuk berubah. Jangan pernah lelah untuk berubah. Dan jangan pernah menyerah untuk berubah. Ingatlah selalu mantra berikut: Tiada Hari Tanpa Perubahan. Perubahan Positif adalah Prestasi.
Banjarbaru, 4 Desember 2010
Terlalu sedih dikenangkan
...
(Ruth Sahanaya)
Masih ingat lagu Bunda Uthe yang itu? Duch, lagu itu begitu menggetarkan hati saat mendengarkannya. Sering terlintas bayangan tentang kepingan-kepingan puzzle masa lalu yang sebagian begitu suram, sebagian juga justru begitu menyenangkan.
Sobat. Hidup yang kita jalani ini terbagi kedalam tiga bagian. Bagian pertama adalah hari kemarin (masa lalu). Bagian kedua adalah hari ini (masa kini). Dan yang terakhir adalah hari esok (masa depan). Semuanya pasti pernah kita jalani dan kita hadapi. Tidak ada orang yang hanya menghidupkan masa lalunya. Tidak jua ada orang yang
hanya memiliki hari ini saja. Pun jua tidak ada orang yang hanya hidup di masa depan. Semua orang pasti menjalani ketiganya.
Hari kemarin (masa lalu) bagi setiap orang itu berbeda. Beberapa memiliki masa lalu yang kelam. Yang teramat sakit bila diingat namun juga begitu sulit untuk dilupakan. Sebagian kita juga memiliki masa lalu yang indah. Begitu nikmat untuk dikenang, juga takkan pernah bisa merelakannya untuk dilupakan begitu saja. Namun ada juga yang memiliki masa lalu yang biasa-biasa saja. Baginya, kemarin, hari ini, dan esok adalah sama saja. Tidak ada beda, indah ataupun susah sama saja.
Hari ini, masa kini, yang kita jalani saat ini, pun bisa sama saja dengan masa lalu kita, bisa pula berbeda. Bisa kelam, buram, bagaikan malam tanpa bulan dan bintang. Dapat pula indah menawan seindah pualam. Ada orang-orang yang ingin menyerah di hari ini karena sedemikian berat dirasanya untuk menjalani. Ada pula yang tak ingin meninggalkan hari ini karena dirasanya begitu indah. Hari ini mungkin lebih baik dari kemarin. Namun tidak menutup kemungkinan hari ini akan lebih buruk dari kemarin.
Sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tiada gambaran tentangnya. Tidak ada yang dapat memastikan apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Tidak ada yang tahu ia akan jadi apa, dengan keadaan yang bagaimana, dan apa yang akan diraihnya di masa yang akan datang. Seseorang boleh saja punya gambaran dan impian tentang masa depan. Tapi semua itu belum tentu bisa terjadi sebelum dijalani.
Sobat.
Hari kemarin adalah pelajaran untuk kehidupan kita hari ini. Dan hari ini adalah pengalaman untuk kesuksesan hidup di hari esok. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah satu kesatuan dengan korelasi yang tidak dapat dipisahkan. Ketiganya merupakan fase kehidupan yang akan kita jalani hingga kita semua mendapatkan titel tertinggi dan terakhir, yaitu Alm. (almarhum). Tapi bahkan saat kita sudah almarhum pun, ketiganya akan berkorelasi membentuk satuan amal kehidupan masa lalu kita di dunia. Untuk kemudian ditentukan keadaannya di kuburan, dan dimasukkan mana kita setelah penghisaban: Surga atau Neraka Jahannam (na'udzubillahi min dzalik).
Sobat.
Yang paling penting adalah jadikan masa lalu itu sebagai pelajaran untuk kehidupan kita di masa kini. Buatlah perubahan positif dalam hidup kita sekarang jika masa lalu yang begitu kelam telah menyiksa kehidupan kita yang silam. Masa lalu yang mengenaskan bukanlah untuk dikenang sebagai keterpurukan. Tapi jadikanlah ia sebagai pemacu semangat untuk selalu berprestasi dan mengoreksi diri. Janganlah terlalu lama bertengger di masa lalu karena ia bukanlah kehidupan kita sekarang. Menyesali masa lalu yang buruk tanpa berusaha memperbaiki diri di masa sekarang adalah omong kosong belaka. Jadikan ia sebagai pelajaran berharga dalam setiap desah nafas kehidupan.
Hari ini pun sobat, adalah pelajaran bagi hari esok dan masa yang akan datang. Jika apa yang kita peroleh hari ini adalah keteledoran, keburukan, dan kehancuran, maka di masa depan kita harus bisa memperbaikinya. Jika di hari ini kita jatuh, di masa mendatang kita harus bangkit dari keterpurukan. Jika di hari ini kita melakukan begitu banyak kesalahan, segeralah introspeksi diri dan berusaha untuk merenovasinya di masa yang akan datang.
Terakhir untukmu, Sobat.
Sungguh mulia perkataan nabi kita Muhammad SAW:
"Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, sungguh ia termasuk orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemari, sungguh ia adalah orang yang celaka."
Begitulah Rasulullah SAW memotivasi kita untuk selalu memperbaiki diri. Jangan pernah lupa untuk berubah. Jangan pernah lelah untuk berubah. Dan jangan pernah menyerah untuk berubah. Ingatlah selalu mantra berikut: Tiada Hari Tanpa Perubahan. Perubahan Positif adalah Prestasi.
Banjarbaru, 4 Desember 2010
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.