Langsung ke konten utama

Kakak, Ulun Mau LKMM yang Seperti Ini (1)

Sobat muda tercinta yang semoga rahmat Allah selalu menyertaimu. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menuntun langkah-langkah kita agar tetap Istiqomah menempuh jalan yang diridhai oleh-Nya. Dan semoga setiap kegiatan yang kita lakukan di kehidupan kita selaku Mahasiswa bisa semakin mendekatkan kita kepada tujuan Awal penciptaan manusia: beribadah kepada Allah SWT.
Sebelumnya Ane mohon maaf atas “gebrakan” yang sedikit keras di posting sebelumya. Sesungguhnya hal itu bukanlah diniatkan untuk bertindak keras, melainkan hanya paradigma yang salah dari Ane pribadi yang menganggap bahwa kebanyakan organisasi yang mirip-mirip pemerintahan itu jarang mau mendengarkan suara rakyatnya kalau tidak disuarakan dengan lantang dan tegas. Jadi posting sebelumnya itu Cuma menunjukkan ketegasan Ane dan komitmen Ane untuk memegang jalan yang sudah Ane pilih. Karena sesungguhnya Ane ini bukan orang yang kasar dan suka kelembutan (cie..). Hanya saja paradigma Ane terhadap pemerintah itu agak sedikit keras dan berlawanan.
Kalau di postingsebelumnya Ane terkesan mengharamkan LKMM dengan segala upaya dan dalil-dalil serta pemikiran yang mungkin sedikit “aneh”, maka di posting kali ini Ane ingin menawarkan suatu bentuk LK (Latihan Kepemimpinan) baru yang Ane inginkan. Karena sepertinya tidak etis jika kita hanya bisa memprotes suatu kebijakan tanpa memberikan solusi seperti yang seharusnya atau seperti yang kita inginkan.
Jika Sobat muda sudah membaca posting sebelumnya, semoga Sobat sudah paham dengan LK seperti apa yang Ane inginkan. Menurut Ane seorang pemimpin itu dituntut sebagai orang yang bangun lebih dulu di saat yang lain masih terlelap. Orang yang mendengar di saat yang lain tuli. Orang yang berbicara di saat yang lain membisu. Orang yang melihat di saat yang lain buta. Orang yang mau bergerak di saat yang lain lumpuh. Dan orang yang lurus ketika yang lain bengkok. Maka dari itu, sebuat LK sudah seharusnya bisa membawa hal-hal berikut:
1.      Membuat mahasiswa yang “terlelap” bisa segera bangun
2.      Membuat mahasiswa yang “tuli” bisa mendengar
3.      Membuat mahasiswa yang “bisu” bisa berbicara
4.      Membuat mahasiswa yang “buta” bisa melihat
5.      Membuat mahasiswa yang “lumpuh” bisa berjalan
6.      Membuat mahasiswa yang “tersesat” bisa kembali ke jalan yang benar
Berangkat dari enam hal di atas, maka ada beberapa hal yang perlu ditekankan di sini. Yaitu bahwa hampir 100% peserta LK ini adalah pemuda-pemudi Islam mahasiswa muslim, dimana negara kita ini adalah pemilik Umat Islam terbesar di dunia, dan Banua ini adalah Serambi Makkah kedua di bumi pertiwi. Maka sudah sepantasnyalah, menurut Ane, sebuah LK itu bisa mengarahkan para pemuda-pemudi Islam untuk bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang Islami. Dan di dalam Islam, kepemimpinan yang diakui itu adalah sistem Khilafah. Seperti yang disebutkan dalam Fiqh Islam–Kitab Al-Khilafah, syarat-syarat menjadi seorang khalifah itu adalah:
1.  Bepengetahuan luas dalam arti yang sebenarnya, bukan berdiploma tinggi, karena ia akan memimpin dan men-tahfiz-kan segala hukum Allah dan peraturan-peraturan-Nya, baik terhadap rakyat yang beragama, terhadap orang-orang yang tidak beragama, maupun terhadap negara. Orang yang tidak mengetahui hukum Allah tentunya tidak dapat menjalankannya dengan sempurna.
2.    Adil dalam arti luas, berarti menjalankan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan serta dapat menjaga kehormataan dirinya. Selain wajib men-tahfiz-kan hukum, khalifah pun berkewajiban mengawasi segala hukum yang dijalankan oleh wakil-wakil negeri yang diserahinya.
3.    Kifayah, artinya bertanggung jawab, teguh, kuat, dan cakap utuk menjalankan pemerintahan, memajukan negara, dan agama, sanggup membela keduanya dari segala ancaman musuh.
4.    Sejahtera pancaindera dan anggota lainnya dari segala yag mengurangi kekuatan berpikir dan kekuatan jasmani atau tenaganya.
Dengan syarat-syarat yang seperti itu, menurut Ane, seharusnya output yang dihasilkan dari sebuah LK yang diselenggarakan oleh umat Islam adalah para calon khalifah yang punya kehebatan diplomasi seperti Amr bin Ash. Yang punya fisik tangguh seperti Muhammad Al Hanafiyah. Cerdas seperti Ali bin Abi Thalib. Tawadhu’ dan penyabar seperti Abu Bakar as Siddiq. Keras serta tegas menentang kemungkaran dan menyuarakan kebenaran seperti Umar bin Khattab. Ahli manajemen ulung seperti Abdurrahman bin Auf. Dan bijaksana seperti Iyas bin Malik. Cuma itu yang Ane harapkan dari sebuah LK. Meluruskan pemahaman Mahasiswa Muslim tentang agama mereka dan juga menyiapkan mereka untuk meyongsong kekhalifahan Islam akhir zaman seperti yang sudah dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
"Adalah masa Kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah 'ala minhajin nubuwwah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya (menghentikannya) apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Kerajaan yang menggigit (Mulkan 'Adldlon), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah 'ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam." (Musnad Ahmad: IV/273).
Ane hampir tidak punya pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti ini. Ilmu Ane masih cetek. Hidup juga baru 18 tahun lewat dua bulan lamanya. Kakak-kakak tentulah lebih berpengalaman dibanding Ane. Tapi di sini Ane hanya ingin memberikan masukan saja. Bahwa sesungguhnya kita ini sebagai mahasiswa dan sebagai seorang muslim hendaknya bisa mengambil ibroh (pelajaran) dari para pendahulu kita. Para muslim-muslimah hebat yang pernah menorehkan nama mereka dengan tinta emas dalam sejarah dunia. Jadi kita tidak hanya sekedar jadi mahasiswa muslim, melainkan menjadi muslim mahasiswa. Artinya kita tidak mendahulukan status kemahasiswaan kita dulu di atas segalanya, tapi mendahulukan status kita sebagai seorang muslim.
Untuk lebih jelasnya mengenai kriteria pendidikan seperti apa yang ana inginkan, silahkan buka di sini.
Wallahu a’alamu bis shawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umar bin Khattab Menebas Kepala seorang Muslim

Hari itu Madinah gempar. Apa pasal? Mereka mendengar Umar bin Khattab ra. menebas kepala seorang muslim yang mengadukan perkara kepadanya. Tentu saja para sahabat banyak yang menyayangkan keputusan Umar ra. yang nampak gegabah dan “berdosa”–sebab membunuh seorang muslim dosanya sangatlah besar. Seperti disebutkan dalam hadis rasulullah SAW: Dari Ibnu Mas’ud rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Buat Apa sih LKMM itu? Nggak Penting Banget!

Buat sahabat semua, baik yang pro ataupun kontra dengan pendapat Ane. Ane terbuka aja. Ini adalah negara bebas. Kita bebas untuk berpendapat seperti yang dijamin oleh UUD 1945 (Pasal 28, Pasal 28A, Pasal 28C, Pasal 28D Ayat 1 dan 2, Pasal 28E Ayat 2 dan 3, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I ayat 1,2,4 dan 5, serta pasal 28J) selama jangan asal bunyi dan tanpa dalil. Ane memberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih jauh. Silahkan comment aja di  blog Ane , e-mail Ane , atau  Wall FB Ane disana juga ada nomor kontak Ane yang bisa dihubungi. OK? *** Satu bulan terakhir ini adalah masa-masa gejolak pergolakan keimanan Ane di perantauan. Ada dua hal bertentangan yang amat sangat mengganggu pikiran Ane dan mungkin juga Mahasiswa MIPA 2010 lainnya. Sebuah acara yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (yang katanya suatu badan yang demokratis) untuk para Mahasiswa baru 2010, yang (katanya) akan menjadi hal yang berguna buat masa depan para Mahasiswa baru.

30 Fakta Menarik Tentang Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris itu menyenangkan, lho, Sobat. Apalagi jika Sobat mengenali fakta-fakta menarik yang terdapat dalam bahasa Inggris yang saat ini sudah menjadi bahasa dunia. Apa saja fakta-fakta itu? Mari kita simak. [PERHATIAN!] fakta-fakta berikut ini tidak berurutan.. 1.     Abjad yang paling sering digunakan adalah “e”. 2.     Huruf vokal yang paling sering digunakan adalah “e”. Yang kedua adalah “a”. 3.     Huruf konsonan yang paling sering digunakan adalah “r” . Yang kedua adalah “t”.The most common consonant in English is "r", followed by "t". 4.     Setiap suku kata dalam bahasa inggris harus memiliki huruf vokal (bunyi). Namun tidak semua suku kata mengandung huruf mati (konsonan). 5.     Hanya ada dua kata dalam bahasa Inggris yang digunakan saat ini yang memiliki akhiran “-gry”, yaitu “hungry” (lapar) dan “angry” (marah).