Bunda..
Benar kata Bunda. Allah selalu punya cara untuk membuat kita (hamba-hamba-Nya) tersenyum ketika penderitaan sedang melanda mereka. Allah selalu punya cara untuk membuat kita bahagia ketika dunia serasa runtuh menimpa badan, menghancurkan tulang belulang. Allah selalu punya cara untuk membuat kita menegakkan kepala ketika segalanya begitu gelap. Asalkan kita yakin dengan seyakin yakinnya (haqqul yakin) kepada-Nya, dan tetap bertaqwa kepada-Nya..
Bunda..
Bulan-bulan terakhir yang Ananda lalui di perantauan, mencoba membaca sedikit demi sedikit lembaran baru dari diary kehidupan ini terasa begitu menyakitkan dan menyesakkan dada. Nanda jatuh cinta, bunda. Bukan seperti yang dulu-dulu, bunda belum kenal dengan dia. Dia tidak seperti yang dulu-dulu bunda. Dia tidak terlalu cantik, bukan juga orang yang sempurna, tapi dia begitu mempesona dengan segala keindahan pribadinya. Tapi, ya, itulah, bunda. Nanda lepas kontrol, terlalu jauh mencintai, tapi tidak berbalas. Hancur sekali hati ini.
Tapi, bunda datang lagi ke kehidupan cintaku. Memberikan kata-kata lembut nan indah, membawa kembali harapan bagi anakmu yang "dungil" ini. Membuka kembali mata ananda, bahwa sejatinya kita tidak perlu takut tidak akan kebagian cinta, karena ada Allah yang selalu memberikan segenap cinta-Nya kepada kita. Karena Allah selalulah Maha Tahu, Maha Mendengar, dan Maha Melihat penderitaan kita. Allah akan selalu menunjukkan jalan keluar bagi kita yang bertaqwa.
Bunda..
Di hari-hari terakhir dari bulan-bulan penuh derita, kau datang menawarkan kepada ananda, seorang yang sesungguhnya amatlah sangat sempurna. Tapi, bunda, apakah ananda pantas menerimanya? Bunda jawab, kita semua pantas memiliki sesama, selama kita masih memiliki cinta yang mulia di hati kita, dan masih mencintai Allah SWT, Rabb Semesta dengan sepenuh hati dan jiwa.
Terus, bunda suruh aku kembali berkumpul dengan saudara-saudara seperjuangan. Mereka yang dulu pernah menghiasi indah duniaku dengan dakwah. Ya, bunda. Memang selama di perantauan, ananda hampir tidak pernah berinteraksi dengan saudara-saudara seperjuangan di komunitas dakwah. Tapi sekarang, karena bunda, ananda sadar bahwa memang hanya merekalah yang dapat menegarkan kembali bahu ananda yang sudah kisut tergerus derita hati ini. Hanya merekalah yang mampu membasuh coreng moreng di wajah ini.
Mulai hari ini, bunda, 17 Mei 2011, saksikanlah Bunda! Ananda sudah bergabung dengan para mujahid, para calon syuhada, saudara-saudara hamba sesama tentara Allah yang akan menebarkan cinta-Nya dan menegakkan syariah dan khilafah agama-Nya di seluruh dunia. Ya, bunda! Sekarang Ananda sudah kembali bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia. Hizb yang dulu begitu Bunda dan Ayah cintai dengan segenap kekuatan jiwa dan raga. Hizb yang dulu terus-menerus bunda ajarkan, bunda ngiang-ngiangkan di telinga Ananda sebelum tidur, bangun tidur, bahkan saat-saat kebersamaan. Dan Ananda selalu melihat bara api yang berkobar di mata sendu Bunda saat menunjukkan kisah-kisah nyata kepada ananda, tentang Islam yang sesungguhnya, tentang khilafah Islamiyah, tentang kemuliaan Islam yang membawa cinta Allah kepada seluruh umat manusia.
Bunda..
Subhanallah. Mengingat kembali semua itu, membuat ananda berurai air mata. Betapa ananda sudah terlena dan terkatung-katung terlalu jauh dari arah tujuan hidup sesungguhnya. Sekarang, yang ananda lakukan setiap malam bukan lagi meratapi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi merenungi cerita-cerita masa kecil dari bunda. Tentang Ust. Muh. Faudzhil Adhim, Ust. Din Syamsuddin, Ust. Ismail Yusanto, Ust. Wahfiuddin, tentang abang yang begitu tinggi ghirohnya terhadap khilafah (Q_Q abang sekarang sudah tidak tahu rimbanya bunda, hilang dibawa orang, meninggalkan kami, dan juga impian tentang khilafah Islamiyah), tentang dauroh, khilafah, palestina, afghanistan, jerussalem, Umar bin Khatthab, bahkan insan mulia yang nama beliau juga bunda tambahkan sebagai nama depan ananda, Muhammad SAW.
Bunda..
Air mata ini menetes. Deras mengalir tak terbendung lagi. Melihat wajah teman-teman yang begitu marah, murka, sepertinya ingin segera menghajar Amerika, Israel dan antek-anteknya. Air mata ini terurai, mendengar takbir yang menggema di seluruh ruangan. Takbir dari 200 lebih Mahasiswa-Mahasiswi Muslim Banjarbaru, para dai dan calon pemimpin ummat Islam. ALLAHU AKBAR!!!!! Allah Maha Besar. Air mata ini tak tertahan Bunda, sebab baiat yang dulu juga pernah mengikat bunda, ayah dan juga abang, dengan janji suci tegaknya Khilafah Islamiyah, sekarang juga ananda teriakkan dengan lantang, dengan telunjuk tangan kanan teracung, dan tangan kiri memegan panji Islam Ar Royah. Allah, kami semua berjanji, hidup, berjuang sampai mati untuk menegakkan syariah dan khilafah-Mu.
Bunda..
Sekarang bunda tidak usah cemas lagi kepada keadaan Ananda. Karena ananda sudah menemukan jalan hidup yang sesungguhnya. Jalan yang sama yang juga bunda dan ayah lalui 25 tahun lalu. Jalan yang sama yang membawa abang 4 tahun lalu. Sekarang bunda tidak usah khawatir lagi tentang ananda. Sebab, kini Ananda sudah menemukan tempat ananda. Untuk mewujudkan cita dan cinta ayah, bunda, abang dan juga kaum muslimin di seluruh dunia. Saksikanlah, Bunda. Ananda akan menjadi seperti yang bunda harapkan: menjadi Orang yang mulia (Muhammad) yang memimpin (Imam) para pejuang penegak panji-panji Islam (Mujahidin).
Bunda..
Sekarang kita berdua bisa serukan bersama: ALLAHU AKBAR!!! LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH!!! BERJAYALAH ISLAM!! BERJAYALAH SYARIAH DAN KHILAFAH!! BERSATULAH DUNIA DI BAWAH NAUNGAN ISLAM!!
Bunda..
Sekarang beristirahatlah. Ananda yang akan melanjutkan perjuangan. Ananda yang akan meneruskan tongkat estafet penegakan keadilan dan perdamaian di atas dunia. Yang Ananda minta hanyalah doa dari Ayah dan Bunda. Semoga ananda tidak lagi oleng dan tergelincir dari jalan ini, jalan yang telah kita (dan seharusnya seluruh kaum muslimin di dunia) pilih, demi menegakkan kebenaran hakiki dari Agama Allah..
Terima kasih bunda, karena engkau selalu ada di sisi ananda, sekalipun raga kita terpisah begitu jauh oleh dunia. Restui ananda, untuk mengibarkan Ar Royah di seluruh Alam semesta. ALLAHU AKBAR!! KHILAFAH!!
rindu antum di jamaah ini,, ^^
BalasHapus