Baru inget nih sobat sekalian. Minggu kemarin pas gw ganti oli sepeda motor tua gw, gw lihat seorang bapak ama istrinya yang jualan gorengan di depan bengkel langganan gw. Waktu itu pas hujan deres banget dan anginnya ribut, sampe-sampe terpal atap warung pasutri itu hampir terbang. Duch, si bapak langsung nyuruh istrinya berteduh. Habis itu, seorang diri saja si bapak memegangi atap warung yang hampir terbang itu dengan sekuat tenaganya. Seluruh isi warungnya sudah basah semua terkena air hujan yang ditiup angin kencang. Duch, kasihan amat si bapak.
Terus baru dua hari yang lalu juga gw liat seorang bapak penjual mie ayam, dengan ditunggui oleh istrinya yang menggendong anak mereka yang kayaknya sih umurnya baru 1 tahun. Tuh bapak padahal warungnya penuh. Banyak orang yang nunggu pesenan mereka di warung itu. Seorang diri dengan wajah penuh peluh, gw liat si bapak gag sedikit pun mengeluh atau mengaduh. Senyuman bapak itu tetap terukir di wajah tuanya, baik saat menyapa pembeli yang baru datang maupun pembeli yang menunggu pesanan. Subhanallah!
Sebenernya apa sih yang membuat bapak-ibu penjual gorengan dan bapak tukang mie ayam itu tahan bekerja keras seperti tak mengenal lelah? Apa rahasia orang-orang yang bekerja menantang bahaya, seperti tentara yang pergi ke medan perang, atau nelayan yang melaut dengan ancaman badai dan ombak ganas yang bisa menggulung perahunya? Bagaimana juga para petani, kuli, sopir angkutan, dan pekerja berat lainnya bisa membanting tulang di tengah terik panasnya siang atau dinginnya malam yang menusuk tulang? Kekuatan apa sih yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sisi lain dunia ini, banyak orang yang mengeluh karena persoalan yang tidak lebih besar dari ujung kuku?
Tahu gag sob? Sobat semua pasti tahu apa itu? C.I.N.T.A. Hehehe... kaya lagu salah satu band baru Indonesia ^_^. Ya! Cinta, sob! Cinta lah yang melahirkan harapan dan pengabdian untuk orang-orang yang ingin dipersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga yang jauh dimata; kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati, tempat dimana cinta itu mengalir.
Sekarang sobat... Jika kita berkeluh kesah karena harus memperpanjang waktu kerja atau belajar kita untuk beberapa jam saja, maka kenanglah wajah orang-orang yang kita cintai. Jika perlu, taruh foto mereka di dekat kita agar kita kembali bersemangat menjalani hidup dengan hati sepenuh harap. Ingatlah kisah-kisah mereka; bapak-ibu penjual gorengan; bapak tukang mie ayam; Mereka memiliki sesuatu yang mereka cintai, yang kepadanya mereka uraikan keikhlasan untuk bekerja. Kepada merekalah kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.
Keep spirit in loving and living the live!
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.