Sobat. Tadi ane habis buka-buka dokumen lama di kompie, terus nemu cerita ini di salah satu e-book yang lumayan lama udah gag ane buka. Coba deh, chekidot dulu...
Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorag gadis kecil tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil itu, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."
Pria itu tersenyum dan berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan kepada ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya tentu saja. Maukah Anda mengantarkan saya ke tempat ibu saya?"
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah makam yang tanahnya masih basah.
Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.
Jadi, sobat sekalian. Tunggu apa lagi? Mumpung ibu kita masih ada di samping kita. Mumpung ibu kita masih bisa membelai lembut kepala kita. Mumpung ibu kita masih terdengar suaranya menasihati kita. Segeralah berbakti kepadanya. Jangan lagi angkuh seperti pria di cerita itu (awalnya).
Dan kalo ibu kita emang sudah gag ada, satu-satunya hal yang bisa kawan semua lakukan adalah mendo'akannya agar dia tenang di alam sana. Agar segala dosanya diampuni oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan diberikan kelapangan serta dijauhkan dari siksa di kuburnya. Sayangilah kedua orang tua kita selagi kita masih bisa menjumpainya, memandang raut letih yang terpancar dari wajahnya.
Ayo kawan! Sekarang juga! Jangan tunggu nanti!
Komentar
Posting Komentar
Dimohon dengan sangat comment-nya, ya :D Kritikan, cacian, makian, protes yang membangun sangat diharapkan demi kebahagiaan kita bersama.